Selasa, 17 Juli 2012

Akibat Sering Mengalah

Apa yang terjadi terkadang tak pernah terfikirkan. pernah satu kali menghadapi kejadian yang membuat saya rapuh. sampai tidak menghasilkan apapun, padahal cita-cita selalu ingin memberikan hasil dan berbekas seperti batu yang terukir yang tidak bisa di hapus. untuk kesekian kalinya kejadian itu kembali terulang, saya meninggalkan sesuatu yang tidak menyimpan hasil. itu sangat di luar dugaan, kesalahan yang sama kembali terulang hanya karena sifat mengalah saya miliki yang tadinya menurut saya itu adalah sifat yang menjadi poin plus bagi diri saya. ternyata itu tidak. dalam dunia organisasi, politik, pekerjaan. sifat MENGALAH itu tidak berlaku. harus tetap bisa menyesuaikan kapan kita harus MENGALAH. Belajarlah untuk Tegas !!!! mengalah memang belum tentu kalah. tapi banyak orang yang lebih pintar mengalahkan kita dengan sifat mengalah yang kita miliki. mungkin tulisan ini tidak penting untuk di publis, tapi ini bisa jadi catatan bagi orang-orang yang sangat pengalah. dont be a looser !!!!!!!!

Sabtu, 06 Juni 2009

Mengenal Diri Kunci Keberhasilan

Oleh : Jony Elvarez Barbaroza.

Ada anagium Arab yang menyatakan bahwa “ Celakalah seseorang yang tidak mengenal dirinya sendiri.”

Dalam konteks kehidupan di dunia fana ini, banyak manusia masih belum mengenal dirinya, belum mengetahui apa yang dibutuhkan bagi dirinya, ke arah mana dia harus membawa dirinya, dan pedoman apa yang dapat ia pegang teguh sehingga hal itu memang benar-benar baik bagi petualangan hidupnya.

Memang dalam fenomena yang terjadi, kebanyakan orang yang berhasil adalah orang yang mengenal baik dirinya, ia mengetahui potensi yang dimiliki, kekurangan yang menghambat dirinya untuk maju, ia juga menyadari sepenuhnya visi dam misi dalam kehidupannya, sehingga dengan mengetahui dirinya tersebut makin mudahlah ia untuk meraih keberhasilan.

Alkisah menyatakan bahwa seorang raja Louis XVI dari Perancis telah dikudeta, diturunkan dari tahtanya dan dipenjara. Raja yang naas tersebut memiliki seorang anak laki-laki yang masih muda. Anak tersebutlah yang seharusnya mewarisi tahta kerajaan sepeninggalan ayahnya.

Sekelompok orang yang telah berhasil menggulingkan tahta raja Louis XVI itu menyadari bahwa putra mahkota ini bisa menjadi hambatan bahkan permasalahan bagi mereka di masa mendatang. Mereka berpikir jika putera mahkota tersebut tidak bermoral mulia, maka ia tidak akan pernah mencapai takdir agung yang dianugrahkan kepadanya. Maka dari itu mereka bawa putera mahkota tesebut ke suatu komunitas, yang mana di sana ia dapat melihat kesenangan duniawi, menemukan banyak wanita-wanita pelacur, makanan yang berlimpah ruah dan mewah, minuman keras yang memabukkan, bahkan di sana juga berkumpul orang-orang bejat, hina, dan abmoral. Setiap hari putera makhota dikelilingi oleh hal-hal yang dapat merusak manusia dan dapat menyeret jiwa seseorang ke derajat paling rendah dan hina.

Selama enam bulan ia diperlakukan demikian, akan tetapi ia tidak pernah takluk kepada tekanan itu. Bahkan ia dapat menguasai dirinya sehingga tidak terjebak dalam lingkungan yang amat negatif bagi kelangsungan kehidupannya.

Akhirnya setelah berusaha sekian lama untuk merusak moral pangeran tersebut, maka mereka menanyai dia. Mengapa dia tidak takluk kepada semuanya itu- mengapa ia tidak terpengaruh? Pemuda ini menjawab” Saya tidak bisa melakukan apa yang kamu minta, karena saya dilahirkan untuk menjadi seorang raja.”

Pangeran Louis mengetahui dan mengenal dirinya, ia sadar bahwa ia adalah putera mahkota, ia tahu bahwa ia tidak boleh melakukan hal-hal negatif yang berbahaya bagi masa depannya, ia juga menyadari posisinya, maka ia bisa bertahan sehingga tidak dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang dapat merusak dirinya. Dan pada akhirnya hal itu dapat membawa dia kepada kedudukan yang mulia.

Dari kisah tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa dalam menjalani kehidupan ini, yang paling penting dan utama kita kenali terlebih dahulu adalah diri kita. Sehingga setelah kita mengenali diri kita maka selanjutnya makin terbuka lebar jalan menuju kesuksesan yang kita harapkan.

Saat ini negara kita akan mengadakan pesta demokrasi dalam memilih presiden yang akan memegang kendali kepemimpinan Indonesia lima tahun ke depan. Hal ini tentunya menjadi momen penting sepanjang sejarah Indonesia. Dan harus diberi perhatian serius oleh seluruh elemen masyaraka Indonesia, tanpa terkecuali.

Jika rakyat Indonesia mengetahui apa yang mereka butuhkan, konflik dan permasalahan yang mengobrak-abrik Indonesia, serta mengetahui figur pemimpin yang dapat memenuhi harapan rakyat Indonesia dan dapat memecahkan berbagai macam pomelik bangsa yang berkembang, maka tentunya mereka tidak akan sembarang “mencoblos” calon legislatif dan eksekutif tersebut. Hal itu pasti akan membawa perubahan besar bagi kelangsungan kemajuan dan kejayaan bangsa Indonesia.

Jadi jika kita menginginkan kesuksesan dan keberhasilan bagi diri kita, maka kita harus mengetahui dengan jelas diri kita, jika suatu organisasi menginginkan kemajuan, maka organisasi itu harus mengenal dirinya terlebih dahulu, begitu juga halnya dengan bangsa Indonesia, jika mengharapkan kejayaan, kehidupan yang layak, sejahtera dan sentosa maka harus mengenal dirinya lebih dalam. Mengenal masyarakatnya, lingkungannya, sumber dayanya, permasalahan dan kemelutnya serta segala macam yang berhubungan dengan negara tersebut.

Kamis, 19 Maret 2009

MENCARI JATI DIRI

Seseorang seringkali merasa bingung saat ditanya kamu siapa?seperti apa?maunya apa?. sepertinya dia masih bingung dan belum tegas dalam menyatakan dirinya seperti apa.sebelum memcari jati diri, pengertian jati diri sendiri itu apa? kalau di uraikan jati itu adalah sebuah pohon yang tgak dan mempunyai nilai jual yang tinggi. diri adalah saat seseorang berada dalam keadaan tegak. sedang manusia adalah makhluk yang hidup. jadi, jika di gabungkan jati diri adalah pohon yang kuat yang telah hidup.
Saat brbicara jati diri pun manusia sendiri belum tentu paham dengan apa yang di sebut jatidiri. jika jati diri adalah pohon yang kuat . berarti harus ada sesuatu yang kuat yang da pada diri manusia . apa sesuatu itu? yaitu prinsip yang kuat, ciri yang kuat dan ikatan yang kuat . jika tiga itu sudah mengakar dalam diri kita maka kita akan menemukan jatidiri kita.
Secara garis besar pencarian jatidiri memang identik dengan pernyataan "kenali diri kita". dengan cara mencari dan melakukan ha-hal yang kita sukai. memang benar belajar dan bekerja merupakan suatu proses pencarian jatidiri. yang secara tidak sadar pasti semua itu dilakukan oleh setiap manusia pada umumnya. tapi terkadang mereka lupa dengan prinsip hidup yang menjadi pegangan. yang pada dasarnya seseorang bisa sukses karena teguh dengan prinsipnya. kenapa ciri seseorang merupakan jati diri? seseorang yang sudah memegang teguh prinsipnya itu akan nampak dan akan terlihat beda di hadapan masyarakat sehingga dikenal. pun dengan ikatan saat seseorang memegang teguh pada prinsip dan cirinya , seseorang itu akan terikat dengan prinsip dan cirinya sendiri . hingga dia teguh dengan dirinya. dirinya yang sudah mempunya prinsip hidupnya sindiri, cirinya sendiri dan ikatannya sendiri. dan itula jati dirinya.